Buket Uang: Tren yang Menguntungkan atau Merugikan?
Di negara-negara Asia seperti Jepang dan Tiongkok, seni melipat uang sudah menjadi sebuah tradisi. Kemudian, orang-orang Barat pun ikut memberi bunga uang di hari ulang tahun, pernikahan, dan kelulusan. Tren ini juga makin populer di Indonesia akhir-akhir ini sebagai alternatif buket bunga pada umumnya.
Buket uang memang pilihan yang menarik, tetapi cara ini bisa menimbulkan kesalahpahaman bagi sebagian orang. Nah, supaya tidak salah langkah, simak penuturan singkat tentang buket uang berikut.
Sekilas tentang buket uang
Pengertian buket uang secara literal adalah buket yang memakai uang sebagai pengganti bunga. Uang yang dilipat dan ditata sedemikian rupa menjadi buket melambangkan kekayaan dan kemakmuran. Secara visual pun, buket uang tidak kalah menarik dengan bunga indah yang berwarna-warni.
Bahan utama buket uang adalah uang kertas (terutama baru). Uang dilipat menjadi beragam bentuk misalnya bunga dan kupu-kupu. Florist wajib memiliki teknik dan keterampilan yang tinggi untuk menghasilkan buket uang yang cantik.
Fakta unik
Tahukah Anda bahwa “money flower” (bunga uang) adalah nama lain dari tanaman crassula ovata? Meskipun nama julukannya berbau-bau uang, money flower termasuk dalam tanaman sukulen asli Asia, Afrika Selatan, dan Madagaskar.
Alih-alih seperti uang kertas, tanaman ini memiliki daun oval berwarna hijau yang tebal dan halus. Beberapa spesies memproduksi bunga kecil berwarna merah, putih, atau merah muda. Tanaman yang dipercaya membawa keberuntungan ini bisa tumbuh hingga mencapai ketinggian 3 meter.
Alasan
Mengapa orang memilih buket uang padahal harganya mahal?
· Mengikuti tren
Ada orang-orang yang memang ingin membeli karena penasaran. Sementara yang lain berpikir bahwa buket uang lebih berkelas daripada buket bunga.
· Praktis dan tidak ribet
Masalah utama ketika memilih kado adalah enaknya uangnya dibelikan apa? Daripada salah membeli kado, lebih baik uangnya dijadikan hadiah dalam bentuk buket. Orang tidak perlu repot memikirkan bunga segar yang cepat layu atau habisnya persediaan bunga yang sedang musim.
Kapan dan siapa
Buket uang memang tampak mahal, tetapi bisa diberikan dalam berbagai acara. Athaya toko bunga dan florist menyediakan berbagai buket yang menarik sebagai pilihan.
1. Pertunangan dan pernikahan (sahabat)
Untuk sahabat dekat, rayakan pertunangan atau pernikahan mereka dengan buket uang. Simbol dari buket uang sama dengan buket bunga yaitu kesejahteraan, harapan baik, dan masa depan yang penuh rezeki.
2. Ulang tahun dan hari jadi (suami-istri, orang tua-anak)
Menghadiahkan buket bunga akan menjadi momen tak terlupakan di hari ulang tahun. Kado semacam ini cocok jika si penerima adalah orang yang pemilih. Dengan uang tersebut, si penerima bisa membeli apa pun yang disukainya sesuai jumlah uang yang diterima.
3. Kelulusan (orang tua-anak)
Kelulusan terutama lulus kuliah merupakan pencapaian yang patut dihargai. Selain sebagai bentuk ucapan selamat, buket uang juga berisi harapan akan kesuksesan finansial di masa depan. Di Indonesia sendiri, para orang tua banyak yang memesan buket uang untuk anak mereka.
Kontroversi
Walaupun niatnya baik, buket bunga bisa mengakibatkan efek tak terduga.
· Antara menyombongkan kekayaan atau lelucon
Beberapa wanita bisa tersinggung jika diberi buket uang oleh pacarnya karena terlihat seperti menyombongkan kekayaan (Lukman, 2019). Di sisi lain, kado ini masih bisa diterima jika diberikan dengan niat melucu dan bukannya sesuatu yang serius.
Ini adalah salah satu alasan mengapa buket uang lebih populer sebagai kado ultah dan kelulusan yang dilakukan antara pasangan suami istri dan orang tua-anak. Dengan demikian, wajar jika di hari Valentine, buket bunga masih lebih diminati dibandingkan buket uang.
· Hukuman karena merusak uang
Praktik membuat buket uang perlu dilakukan dengan sangat hati-hati. Sebelum membei buket uang, tanyakan bagaimana cara toko bunga/florist membuat buket uang. Uang yang dilipat dalam berbagai bentuk, dilem, dan distaples pada buket bisa memengaruhi nilai uang kertas.
Berdasarkan Pasal 25 UU No.7 Tahun 2011, kita dilarang merusak, memotong, menghancurkan dan/atau mengubah Rupiah dengan maksud merendahkan kehormatan Rupiah sebagai simbol negara. Mereka yang melanggar bisa dipidana 5 tahun dan didenda paling banyak Rp1 miliar. Jadi, pastikan florist tersebut tidak melanggar aturan ini karena sayang jika uang yang rusak tidak bisa dipakai.