Dark

8 Elemen Penting dalam Rekomendasi Desain Interior Rumah Tradisional Bali


Mundoa.id - Desain interior rumah tradisional Bali tidak hanya menghadirkan suasana tropis yang menenangkan, tetapi juga menghidupkan kembali nilai-nilai lokal yang sarat makna filosofis. Dari tatanan ruang hingga pemilihan material, setiap detail pada rumah bergaya Bali menyimpan kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun. Di tengah tren desain modern yang serba instan, justru rumah dengan sentuhan tradisional Bali menawarkan alternatif yang lebih alami dan membumi.

Bagi Anda yang sedang mencari rekomendasi desain interior rumah tradisional Bali, artikel ini akan membahas delapan elemen penting yang bisa Anda adaptasi agar hunian tetap terasa hangat, spiritual, dan selaras dengan alam.


1. Penataan Ruang Berbasis Tri Mandala

Salah satu aspek paling penting dari interior rumah tradisional Bali adalah filosofi Tri Mandala, yaitu pembagian ruang menjadi tiga zona: utama mandala (paling suci), madya mandala (ruang tengah), dan nista mandala (paling rendah).

Di dalam interior, prinsip ini diterapkan dalam pembagian ruang privat seperti kamar tidur yang berada di bagian utama mandala, ruang berkumpul keluarga di madya mandala, dan ruang servis seperti dapur atau kamar mandi di bagian nista. Penataan ini bukan hanya simbolik, tetapi juga menciptakan keseimbangan aktivitas sehari-hari dan menjaga harmoni antara manusia dengan lingkungannya.

2. Dominasi Material Alami: Kayu, Batu, dan Anyaman

Interior rumah Bali akan terasa lebih autentik bila didominasi oleh material alami seperti kayu jati atau merbau untuk lantai dan furnitur, serta batu andesit atau batu paras pada elemen dinding. Tak hanya memberikan kesan rustic dan elegan, material ini juga berfungsi sebagai insulator alami, menjaga suhu ruangan tetap nyaman.

Anyaman rotan dan bambu sering hadir dalam detail plafon, kap lampu, atau kursi. Penggunaan material alami memperkuat kesan tropis yang ramah lingkungan dan secara visual menghadirkan tekstur yang kaya.

3. Bukaan Lebar dan Ventilasi Terbuka

Interior rumah Bali sangat mengandalkan pencahayaan dan ventilasi alami. Bukaan yang lebar pada jendela, pintu geser kayu dengan kisi-kisi, hingga void terbuka memungkinkan udara bersirkulasi bebas ke seluruh ruangan.

Konsep ini sejalan dengan iklim tropis Indonesia yang panas dan lembap. Dengan aliran udara yang lancar, rumah tidak memerlukan pendingin ruangan secara berlebihan. Ruangan terasa segar sepanjang hari dan memberikan efek terapeutik bagi penghuni.

4. Hadirnya Unsur Spiritualitas

Desain interior rumah Bali tradisional tak lengkap tanpa unsur spiritualitas. Ini bisa diwujudkan dalam bentuk ruang khusus seperti sanggah kecil (tempat sembahyang), altar mini, atau pojok meditatif dengan elemen air dan dupa.

Elemen ini tidak hanya penting secara budaya, tetapi juga menambah ketenangan suasana di dalam rumah. Anda tidak harus membuat sanggah besar seperti di pura, cukup dengan menyiapkan sudut tenang di rumah dan mengisinya dengan simbol-simbol yang bermakna.


5. Dekorasi Bertema Alam dan Simbol Bali

Seni ukir dan ornamen khas Bali menjadi elemen penting dalam desain interiornya. Relief motif bunga kamboja, naga, atau Barong pada dinding kayu atau pintu menjadi ciri khas. Lukisan tradisional Bali seperti gaya Kamasan juga cocok dipajang untuk mempertegas nuansa lokal.

Dekorasi seperti gentong air, patung batu kecil, serta ukiran kayu di sudut ruangan menghadirkan nilai estetika sekaligus spiritual. Namun dalam penerapannya, pastikan tidak berlebihan agar ruangan tetap terasa lapang dan bersih.

6. Sentuhan Warna Alam yang Hangat

Warna-warna tanah seperti cokelat, krem, abu batu, dan hijau daun menjadi palet utama desain interior rumah tradisional Bali. Warna-warna ini memberikan kesan hangat, natural, dan menyatu dengan lingkungan sekitar.

Anda bisa menerapkan warna ini pada dinding, pelapis sofa, tirai, atau karpet. Untuk nuansa yang lebih modern namun tetap menyatu dengan tradisi, warna terracotta dan mustard bisa menjadi aksen menarik.

7. Taman Dalam Rumah (Inner Court)

Taman kecil di dalam rumah atau di area tengah rumah biasa disebut sebagai natah dalam konsep arsitektur Bali. Dalam interior modern, taman ini diadaptasi menjadi inner court yang bisa dilihat dari ruang keluarga atau ruang makan.

Taman ini bisa berisi tanaman tropis seperti kamboja, pandan Bali, atau pohon pisang-pisangan, lengkap dengan elemen air seperti kolam ikan kecil atau pancuran. Keberadaan taman ini berfungsi sebagai pusat harmoni, penyejuk visual, dan tempat relaksasi alami dalam rumah.

8. Pencahayaan Lembut dan Suasana Remang yang Hangat

Interior rumah Bali memanfaatkan pencahayaan alami di siang hari, tetapi pada malam hari, suasana berubah menjadi remang dan menenangkan. Lampu gantung dari rotan, lampu lantai dengan kap kain linen, hingga lilin aromaterapi jadi sumber pencahayaan utama.

Pencahayaan ini menonjolkan tekstur material alami dan memberikan ambience yang tenang dan intim. Anda bisa meletakkan beberapa lampu sorot tersembunyi untuk menekankan dinding batu atau karya seni yang dipajang.


Untuk Anda yang ingin mewujudkan hunian dengan suasana khas Indonesia yang spiritual, natural, dan hangat, gaya Bali adalah pilihan yang tidak pernah salah. Jika Anda memerlukan panduan lebih lengkap atau visualisasi desain, kunjungi halaman berikut:
👉 rekomendasi desain interior rumah tradisional Bali



Berbagi :